Selasa, 01 November 2011

ISLAM DAN KEPEMIMPINAN


Kepemimpin adalah kemampuan untuk mempengaruhi atau menggerakkan orang lain untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa defenisi atau keyakinan yang lazim tentang kepemimpinan adalah sebagai berikut: 1.Pemimpin adalah pimpinan yang ditunjuk dalam suatu kelompok, tim atau organisasi. 2.Pemimpin adalah sosok karismatik yang mampu membuat keputusan yang baik dan mengilahami orang lain untuk mencapai tujuan bersama. 3.Kepemimpinan adalah kekuatan untuk berkomunikasi dengan tegas dan mengilhami orang lain. 4.Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Tidak ada satupun defenisi di atas lebih tepat daripada defenisi yang lain. Akan tetapi, semua defenisi tersebut sependapat dalam satu hal yaitu kepemimpinan melibatkan lebih dari satu orang

Kepemimpinan dalam islam itu merujuk kepada Al-Qur’an yaitu surah Al baqoroh ayat 30. Yaitu yang membahas tentang khalifah fil ardh yang berfunsi untuk memakmurkan bumi. Oleh karena itu secara spiritual kepemimpinan harus diartikan sebagai kemampuan melaksanakan perintah dan meninggalkan laranganAllah SWT, baik secara bersama-sama maupun perseorangan. Dengan kata lain kepemimpinan adalah kemampuan mewujudkan semua kehendak Allah SWTyang telah diberitahukan-Nya melalui Rasul-Nya yang terakhir Muhammad SAW. Kepemimpinan dalam arti spiritual tiada lain daripada ketaatan atau kemampuan mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dan Rasulullah SAW dalam aspek kehidupan

Sungguh keteladanan merupakan faktor yang amat penting dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu member suri teladan yang baik dan lurus kepada masyarakat yang dipimpinnya. Karena integritas pribadinya, yakni adanya kesamaan hati, pikiran, ucapan dan tindakan, akan menjadi sorotan orang banyak. Itulah sebabnya akan termasuk pimimpin yang bijaksana, pemimpin yang bisa memberi arahan-arahan kepada pengikutnya dengan memulai dari dirinya sendiri. Sehingga yang diberi arahan akan mudah menerima dan melaksanakannya

Kepemimpinan merupakan inti dari sebuah managemen, sebab kepemimpinan lah yang menentukan arah dan tujuan sebuah organisasi dengan memberikan bobingan dan menciptakan iklim kerja yang mendukung pelaksanaan proses managemen secara keseluruhan.

Untuk menajadi seorang pemimpin banyak medium yang bisa menghantarkannya. Seperti kentalnya sifat tradisional yaitu banyak tahu akan adat  di daerahnya, ada juga karena dia bisa memberikan jasa kepada masyarakat, kadang juga karena dia bisa dan piawai beretorika. Tapi secara umum ada 3 proses yang menyebabkan orang menjadi seorang pemimpin yaitu :
1. Teori keturunan, yang berasumsi bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin karena bakat sejak lahir
2. Teori kejiwaan, yaitu seseorang dapat dibentuk menjadi pemimpin sesuai dengan jiwanya.
3. Teori lingkungan yaitu seseorang dapat menjadi pemimpin disebabkan oleh situasi dan kondisi lingkungannya.

Ketika Rasulullah SAW wafat, berdasarkan fakta sejarah dalam Islam, Umat Islam terpecah belah akibat perdebatan mengenai kepemimpinan dalam Islam, khususnya mengenai proses pemilihan pemimpin dalam Islam dan siapa yang berhak atas kepemimpinan Islam. Proses kepemimpinan ini sangat perlu dan merupakan hal sangat urgensitas. Nabi pernah mengatakan bahwa jika kamu bepergian 3 orang hendaklah salah satu diantara kalian menjadi pemimpin.

Ini jelas menunjukkan pentingnya seorang pemimpin yang akan mencerahkan orang-orang yang dipimpinnya. Jelas terlihat ketika tidak ada seorang pemimpin maka masyarakat itu akan kacau balau. Dalam Al-Qur’an yaitu surah Al Furqon : 74 yang kira-kira artinya :

Dan jadikanlah kami sebagai imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertaqwa” [QS Al-Furqan : 74].

Kemuliaan hidup sebagai pemimpin akan terwujud secara maksimal  bilamana di tunjang oleh dua faktor. Faktor pertama adalah kualitas manusia, baik dalam bidang kepemimpinan  maupun yag berkenaan dengan keterampilan dan keahlian dalam berbagai bidang  kehidupan yang  ditekuninya. Faktor pertama ini sangat di tentukan oleh pendayagunaan hak asasi memperoleh pendidikan dan hak asasi kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat, termasuk juga di bidang politik dan berserikat  ( berorganisasi ). Sedang faktor yang kedua adalah faktor kepribadian mandiri yang dikendalikan iman. Dengan kepribadian mandiri banyak manusia yangberpendidikan  cukup dan sekedarnya, yang kemudian dituntun iman .

Dalam kepemimpinan juga dibutuhkan konsep pembaharuan, para ulama salaf mengenai konsep pembaharuan adalah dengan mempertahankan yang lama yang masih baik dan mengambil yang baru lebih baik. Perubahan dengan konsep bijaksana seperti itu sanagat relevan bagi kemajuan pemimpin-pemimpin islam di segala jaman.

Di dalam kepemimpinan islam, seorang pemimpin wajib memberikan keteladanan baik dalam sikap, perkataan dan tingkah laku, sesuai dengan apa yang diteladankan oleh rasulullah SAW (QS Al Ahzab : 21 dan juga QS. Ash Shof : 2-3) 


Referensi

Nabawi, Hadari  .2001. Kepemimpinan Menurut Islam. Gadjah Mada University press. Yogyakarta
O’leary, Elizabeth. 2005. Kepemimpinan : Menguasai keahlian yang anda perlukan dalam 10 menit. Andi. Yogyakarta
Suyuti, Achmad. 2002. Pelatiahan Dasar Kepemimpinan (Leadership) : dari Aspek Etik dan Moral. Cinta koma.  Pekalongan
Mesiono. 2010. Managemen dan Organisasi. Cita pustaka. Medan

1 komentar: