Jumat, 04 November 2011

RESENSI BUKU PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN ( LEADERSHIP) DARI ASPEK ETIK DAN MORAL



Berikut biodata singkat tentang buku " Pelatihan Dasar Kepemimpinan ( Leadership) dari Aspek Etik dan Moral" 

Judul Buku : Pelatihan Dasar Kepemimpinan ( Leadership) dari Aspek Etik dan Moral 

Pengarang : Drs. Achmad Suyuti 

Penerbit: Cinta Ilmu, Pekalongan ;. 2001 

Tebal : 129 halaman 



Buku dengan judul “Pelatihan Dasar Kepemimpinan ( Leadership) dari Aspek Etik dan Moral” karangan Drs. Achmad Suyuti ini sangat menarik untuk dibaca. Pengarangnya mencoba untuk megupas masalah leadership dari sisi moralitas.mengingat dewasa ini yang mendesak untuk dilakukan adalah mengimplementasikan pesan moral dan nilai-nilai yang terkandung dalam konsep kepemimpinan secara nyata lurus dan benar. Sebab kini makin disadari bahwa tersedianya kader dan calon pemimpin yang cerdas tapi tidak dibekali iman dan takwa dan akhlaqul karimah. 

Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena dari segi penjelasannya tidak terlalu sulit difahami, buku ini juga sangat cocok dipelajari bagi orang-orang yang ingin menjadi seoarang leadership. 

Manusia adalah Makhluk sosial, yang tak lepas dari hubungan individu dengan individu yang lain, sehingga dalam hubungan itu meniscayakan adanya sebuah perkumpulan yang memiliki tujuan bersama, itulah yang disebut dengan Organisasi. Dan dalam sebuah Organisasi kepemimpinan dan Managament menjadi isu utama yang selalu diperdebatkan. Oleh karena itu, perkembangan ilmu pengetahuan tentang Organisasi dan kepemimpinan serta Management selalu berkembang karena tuntutan perubahan zaman yang selalu mengarah kepada yang ideal.



Dalam Bab I bertajuk leadership 

Menjelaskan tentang kepemimpinan itu perlu dan kepemimpinan itu tidak hanya dibutuhkan dalam suatu organisasi tertentu tapi juga diperlukan dimana saja. Definisi kepemimpinan selalu berubah dari waktu kewaktu, itu semua terjadi karena ilmu pengetahuan itu selalu mencari kebenaran yang absolute, akan tetapi dalam tulisan ini, akan disampaikan beberapa definisi kepemimpinan, yang diambil dari berbagai sumber bacaan semoga mampu mewakili kepemimpinan itu sendiri. 

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan – kegiatan suatu kelompok, yang
di organisir untuk mengarah pada pencapain sasaran – sasaran tertentu. 


Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi
pikiran, perasaan, tindakan, dan tingkah laku orang lain untuk digerakkan kearah tujuan
tertentu. 


Kepemimpinan pada dasarnya adalah kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi
dan mempengaruhi orang–orang agar mau melakukan usaha–usaha dan tindakan-tindakan yang mengarah pada pencapain tujuan. 


Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk meyakinkan orang lain agar mau
diajak untuk melaksanakan gagasan – gagasan yang dilontarkan secara sukarela. 


Kepemimpinan dapat juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang mendorong
orang lain untuk memperoleh hasil maksimal dalam mencapai tujuan bersama dengan
kerja yang baik, serta mampu menghindari munculnya friksi – friksi seminimal mungkin.
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Kepimpinan merupakan
sebuah proses mempengaruhi orang lain dengan cara persuasi untuk mencapai tujuan
bersama. 

Faktor-faktor munculnya pemimpin 

1. Faktor situasi dan kondisi yaitu karena adanya situasi khusus 

2. Faktor kemampuan yakni keunggulan sifat-sifat pemimpin dan kemampuan pribadi yang menonjol 

3. Faktor keturunan 

4. Faktor pengangkatan dari atasan 

5. Faktor kepentingan 



Teori Kepemimpinan 

Ada banyak teori tentang kepemimpina, perkembangan teori ini selalu berkembang dari masa ke masa . diantara teori kepemimpinan tersebt adalah : 

1. Teori Genetis 

Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu dilahirkan, yakni seseorang menjadi pemimpin karena faktor keturunan bukan disiapkan 

2. Teori Sosial 

Teori yang menyebutkan bahwa seseorang pemimpin bisa muncul karena
dipilih oleh kelompok masyarakat yang mendukung dan menghendaki. 

3. Teori Ekologi 

Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin hadir karena bakat dan
kemampuannya, ia kembangkan bakatnya itu melalui pendidikan dan
pelatihan, kemudian mendapat kesempatan untuk memegang kepemimpinan. 



Dari teori di atas, maka muncullah tipe-tipe kepemimpina yaitu : 

· Kepemimpinan Otoriter 

Kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan yang didasarkan atau anggapan
bahwa kepemimpinan adalah suatu hak yang diberikan kepada seorang
individu, Pemimpin otoriter selalu memutuskan sendiri apa yang harus
dikerjakan oleh bawahan atau anggota – anggotanya, tanpa minta pendapat ,
saran atau berdialog dengan mereka. Tipe kepemimpinan otoriter merupakan
bentuk kepemimpinan yang memusatkan kekuasaan pada figure seorang
pemimpin, sehingga dia sendiri yang berkuasa menentukan segala – galanya. 



· Kepemimpinan Demokratis atau Partisipatif 

Kepemimpinan Demokratis adalah kepemimpinan yang selalu menyertakan
ide, pendapat, saran, dan pertimbangan dari orang atau kelompok yang
dipimpin, sehingga mereka merasa dipacu untuk berinisiatif dan bisa kreatif.
Kepemimpinan demokratis lebih menitikberatkan pada kepentingan bersama
dan berusaha bersama untuk memenuhinya. Sehingga pemimpin di tuntut
untuk terbuka terhadap pendapat, saran ataupu kritik dari bawahan dan
pengikutnya, sehingga semua saran dan kritikan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dan tindakan – tindakan
kepemimpinan. 

· Kepemimpinan Patrenalistik 

Kepemimpinan ini cenderung mengikuti budaya patrenialistik (kebapakan),
dimana pola kepemimpinan yang diterapkan lebih berdasarkan pada
hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin layaknya hubungan antara
bapak dan anak, tipe kepemimpinan ini selalu menitik beratkan pada
hubungan seorang pemimpin, hubungan yang berpengaruh itu diwujudkan
dalam bentuk bimbingan dan arahan yang bertujuan untuk mensejahterakan
dan member perlindungan kepada pengikutnya. Akan tetapi dalam type
kepemimpinan ini tidak mendidik rasa tanggung jawab pada pengikutnya dan
selalu menganggap bawahannya belum mampu. 

· Kepemimpinan Laissez – Faire 

Bentuk kepemimpinan laissez–faire merupakan kebalikan dari bentuk
kepemimpinan otoriter, dalam type ini seorang pemimpin cenderung hanya
menggunakan sedikit kekuasaan yang dimilikinya, dan lebih banyak memberi
kebebasan kepada bawahan untuk melakukan usaha–usaha atau kegiatan
organisasi, pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator melalui pemberian
informasi dan lebih memposisikan dirinya sebagai figure yang banyak
berhubungan dengan kelompok lain. 

· Kepemimpinan Intelektual 

Kepemimpinan Intelektual adalah type kepemimpinan yang dijalankan
dengan selalu berdasarkan ilmu pengetahuan, terutama dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga seorang pemimpin haruslah orang yang
luas dan dalam ilmu pengetahuannya. 



Bab II yang membahas sosok pemimpin yaitu 

1. Mempunyai Kemampuan teknis 

2. Sifat-sifat pemimpin harus mencerahkan 

3. Mampu membina 

4. Mampu Melakukan pendekatan 

5. Memahami jabatan adalah amanah bukan menjadi rebutan 



Bab III membahas islam dan politik 

Agama islam mengatur segala aspek kehidupan, termasuk politik. Untuk itu agama dan politik tidak boleh ditempatkan pada 2 kutub yang berseberangan dan dipertentangkan. Bila sesorang terjun ke dunia politik haruslah yakin bahwa langkahnya itu merupakan sarana untuk memperjuangkan cita-cita atau nilai-nilai yang luhur, seperti memperjuangkan kepentingan rakyat. Para politisi tidak lah seharusnya membuat konflik untuk kepentingan pribadi. Tapi bagaimana mensejahterakan rakyat. Dan jangan terlalu ambisius terhadap jabatan karena orang yang ambisius selalu bimbang dan susah. Dari masalah-maslah yang ditimbulkan oleh kaum elit politik membuat afatisme masyarakat terhadap politik. 



Pemimpin harus menjadi teladan bagi orang yang dipimpinnya. seperti sifat yang ada pada nabi.sehingga rakyat akan senang dengan apa yang dibuatnya. Keteladanan begitu penting sebab dari pribadi pemimpin senantiasa dinantikan adanya pengaruh yang dapat mengubah tingkah laku orang banyak. 



Bab IV korupsi dan citra birokrasi 

Korupsi adalah kejahatan yang sangat kejam dan tidak bermoral. Rakyat harus kritis terhadap para pemimpin. Pemicu korupsi adalah sifat materialism yang terus berkembang di dunia. Dan ini kan menghancurkan citra birokrasi. KKN ada dimana-mana. Suap meraja lela, aparat yang tak bisa menegakkan hukum. Di sini lah dibutuhkan peran pemimpin dan dia juga harus bertanggung jawab atas hal tersebut sehingga tidak terjadi tindakan yang abnormal. 



Bab V Keadilan dan kepemimpinan modern 

Pemimpin yang menjadi panutan seharsnya menegakkan keadilan di setiap bidang. Keadilan seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap tegaknya stabilitas kehidupan rakyat. Islam sendiri menuntut keadilan. Itulah sebabnya Rasulullah senantiasa mendidik para sahabatnya untuk beralaku adil dalam menjalankan amanat yang diembannya. Islam sangat mengecam orang yang zholim dan menentang setiap bentuk penindasan (QS An nisa 105). Isalam menegakkan keadilan meliputi 3 tinggkat 

1. Islam memotivasi semua individu berlaku adil 

2. Sistem hukum islam mampu melindungi nilai-nilai keadilan dan member peluang untuk berbeda pendapat serta melakukan kritik untuk perbaikan. 

3. Islam menegakkan adanya pertanggung jawaban kepada Tuhan di akhirat. 

Para pemimpin dan segala elemennya bertanggung jawab juga untuk menciptakan adil dan makmur untuk semua masyarakatnya. Para pemimpin juga dituntut untuk menegakkan keadilan, karena keadilan itu adalah hak setiap individu. Permainan hukum itu seharusnya tiadak ada lagi apabila pemimpin menjunjung tinggi prinsip keadilan. Penegakan hukum oleh aparat yang menegakkannya harus lah adil dalam membuat keputusan tidak membedakan siapa saja, seperti hukuman orang kaya dengan hukuma orang miskin yang melanggar hukum yang sama, sehingga kepercayaan masyarakat itu ada. 



Seorang pemimpin di era managemen kepemimpinan modern yang global ini senantiasa dituntut untuk tidak ragu dalam menerapkan prinsip managemen modern yang sifatnya terbuka. Kepemimpinan modern menuntut adanya sifat keterbukaan baik dari sikap dan tingkah laku, adanya keselarasan antara ucapan dan juga kejujuran dalam melaporkan pertanggung jawaban. 



Pemimpin era modern ini dituntut juga member perubahan bagi orang yang dipimpinnya. yang kita perlukan adanya perbaikan kehidupan yang lebih baik. Adapun prinsip yang dikembangkan para ulama salaf dalam perubaha yaitu dengan mempertahankan yang asih baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.

1 komentar: