Rabu, 16 November 2011

KATA BIJAK ISLAMI

Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai bila-bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-
Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-
Perkataan sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi darinenek moyang.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-

Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-

ABU BAKAR :
1. Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu.
2. Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan.
3. Dia berkata kepada para sahabat,”Sesungguhnya aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah org yg paling baik di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!”

UMAR BIN KHATTAB :
1. Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti.
2. Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.
3. Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan untuk manusia.

SAYIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH :
1. Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahawa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik
sebagaimana yang Engkau cintai.
2. Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?
3. Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.
4. Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya.

UMAR BIN AZIZ :
1. Orang yang bertakwa itu dikekang.
2. Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.
3. Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.

SUFFIAN AS THAURI :
1. Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapa pada perkara syubhat.
2. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia.
3. Menuntut ilmu lebih utama daripada solat sunat.”

Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus meski hanya sedikit. (Muhammad SAW)
Akan kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu yang telah kuberikan itu. (Imam Syafi’i)
Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok di waktu subuh, sedang kamu tetap lelap dalam tidur. (Lukman Hakim).
Apabila secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali. (Imam Ghozali)
Aku tak suka memakai baju baru, hal itu kulakukan karena aku takut timbul iri hati tetangga-tetanggaku. (Abu Ayub as-Sakhtayani).
Allah telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku. (Ali BinAbu Thalib).
Andaikata seseorang mau memikirkan kebesaran Allah, maka ia takkan sampai hati untuk melakukan perbuatan perbuatan dosa. (Bisyir)
Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun. (Fudlail bin Iyadl).
Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau. (Yahya bin Said al-Qathan).
Orang yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka, karena tidak diterima oleh Allah. (Ibnu Ruslan).
Fikiran merupakan sumber dari ilmu, sedang ilmu itu sendiri merupakan sumber amal. (Wahb).
Orang yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat kepada Allah dengan ilmunya menyebabkan ia kenal kepada-Nya. Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang lain sampai pandai. (Syeikh Izzuddin bin Abdussalam).
Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari.(Imam Ghozali).
Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah. (Abul Hasan as-Sadzili).
Wahai Sayyidina Ali! Ketahuilah olehmu bahwa ada dua golongan yang celaka di hadapanmu. Pertama yaitu yang terlalu cinta kepadamu. Dan kedua yang terlalu benci kepadamu. (Nabi MUHAMMAD SAW).
Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan tetap mendapatkan pegangan. (Abdullah bin Abbas).
Berfikir sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang malam. (Hasan Bashri).
Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual. (Imam Ghazali).
Barang siapa tidak mencintai untuk agama dan membenci untuk agama, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki agama. (Abu Abdilah al- Shdiq).
Berhati-hatilah dari berteman dengan : Ulama yang bersikap tak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin-pemimpin yang lalai. (Sahl bin Abdullah).
Inginkan sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu. (Lukman Hakim).
Bagi orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, maka kuncinya hendakalah ia mengamalkan ilmunya kepada orang-orang. (Syaikh Abdul Qodir Jailani).
Merenungkan tentang nikmat Allah sungguh merupakan salah satu ibadah yang utama. (Umar bin Abdul Azis).
Teman yang tidak membabantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu siasia belaka. (Imam Syafií).
Lihatlah orang-orang yang dibawahmu dalam usrusan harta dunia, dan jangan sekali-kali melihat yang berada di atasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang diberikan kepadamu. (Nabi MUHAMMAD SAW).
Sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit kesenangan merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah. (Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani).
Barang siapa senang menjadi pemimpin, maka ia tidak akan mendapat kemenagan untuk selama-lamanya. (Fudhail bin Iyadh).
Siapa yang pada hari ini hanya memikirkan dirinya sendiri maka pada esok iapun akan memikirkan dirinya saja. Lebih dari itu, siapa yang pada hari ini memikirkan Allah maka besok ia akan selalu memikirkan Allah pula. (Abu Sulaiman).
Bersikap sabar kepada kawan yang berbuat jelek kepadamu sungguh lebih baik dari pada mencacinya. mencaci lebih baik dari pada memutuskan talisilaturahmi. Dan memutuskan tali silaturahmi lebih baik dari pada bertengkar. (Seorang Ulama).
Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).
Ketahuilah olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu alat untuk mencapai segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai Allah. (Ibnu Atha).
Jangan sekali-kali kamu menganggap remeh kebajikan meski kelihatannya tidak berharga, yaitu seperti ketika kamu menyambut temanmu dengan menampakkan wajah berseri-seri. (Nabi Muhammad SAW).
Jika seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal orang itu mampu membayarnya ketika masih hidup di dunia, maka kebahagiaannya akan diambil dan diberikan kepadanya dosa orang yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun, jika memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja yang diambil, lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi. sedang dosa si pemberi hutang tidak diberikan kepada orang yang berhutang. (Ibnu Abdusalam).
Jalan yang diajarkan syariát islam adalah jalan yang paling tepat dalam pengerjaan ibadah kepada Allah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah istiqomah dalam mengerjakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. (Abdu Khodir jailani).
Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu. (Lukman Hakim).
Kebahagiaanku jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan kedalam syurga, tidak sebahagia jika aku hidup sampai tua dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling bertaqwa, rajin mengerjaklan ibadah serta menerima apa apa yang telah di berikan Allah kepadaku. (Ali bin Abu Tholib).
Jika Allah bersamamu, maka jangan takut kepada siapa saja, akan tetapi jika Allah sudah tidak lagi bersamamu, maka siapa lagi yang bisa diharapkan olehmu? (Hasan al Banna).
Barang siapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka. (Imam al-Ghazali).
Ilmu menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap ada. Namun sebaliknya, jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan sendirinya. (Sufyan ats-Tsauri).
Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah adalah ilmu yang paling baik. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).
Bekerjalah untuk keperluan makanmu. Sedang yang paling baik bagi kau yaitu bangun di tengah malam dan berpuasa di siang hari. (Ibrahim bin Adham).
Jalan apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan ibadah adalah sesaat kecuali jalan yang ditempuh oleh Muhammad SAW. Dalam pada itu, siapapun yang tidak mengikuti petunjuk kitab suci Al-Qurán dan hadits nabi, maka janganlah ia mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari Qurán –Hadits. (Imam al-Junaid).
Orang yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat laknat dari Allah. (Hasanal-Bashri).
Dzikir seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan dan kelebihan dzikir tidak bisa dibatasi. (AL-Qusyairi).
Orang-orang yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan mendapat pujian dari orang banyak. (Imam al-Ghazali).
Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat pada rahmat-Nya, serta selamat dari siksa-Nya. Sedang orang kikir, jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya dan dekat sekali kepada siksa-Nya. (Nabi Muhammad SAW).
Barang siapa tidak meghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya. (Siriy Assaqathi).
Mengerjakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’ berarti menuju jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama. (Syaikh Abdul Qadir Jailani).
Saya merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat subuh setelah matahari terbit. Lalu bagaimana mereka diberi rezeki. (Ulama Shalaf).
Para pembuat peti jenasah mengira bahwa tidak ada yang lebih busuk melebihi mayat orang-orang yang beriman. Bahkan diterangkan oleh Allah : Perut ulama jahat sungguh lebih busuk baunya dari itu. (Al-Auzaí).
Orang yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan. (Imam Syafií).
Tanda tanda orang yang celaka antara lain: Bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram, menjauhi nasihat (Nabi MUHAMMAD SAW).
Manisnya akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka terkenal di mata manusia. (Bisyir).
Dengan pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan berdzikir menyebabkan bertambah rasa cinta dan dengan berfikir akan menambah rasa taqwa kepada Allah. (Hatim).
Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah. (Imam al-Ghazali).
Berfikir merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu. (Fudhail).
Ketahuilah bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70 majelis yang tidak ada gunanya. (Atha’bin Yassar).
Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan. (Imam Syafií).
Biasakan hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan sering menangis. (AbuSulaiman ad-Darani).
Hidup didunia hanya merupakan tempat tinggal sementara untuk melanjutkan perjalanan nan jauh menuju keabadian. (Nabi MUHAMMAD SAW)
Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya. (Umar bin Utsman al-Maliky).
Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doá kepada Allah, tetapi disisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara’, maka jauhilah orang itu. (Abdul Qasim an-Nawwawi).
Kuakui bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosaku. (Abu Nawas).
Jika kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara hakikat kamu sedang berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal itu, maka hormatilah gurumu. (Sebagian Ulama).
Setiap kamu adalah pemimpin, yaitu : Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin terhadap masyarakat dan bangsanya.( Mousthafaal-Gholayaini).
Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling keji yaitu pengkhianatan pemimpin. (Ali bin Abu Thalib).
Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).
Siapa takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya, niscaya tidak mengerjakan sesukanya. (Umar bin Khathhab).
Ya Allah! Seandainya Engkau akan mengadili kelak pada hari kiamat, maka jangan Kau adili aku di dekat (Nabi Muhammad SAW)
karena aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal hidupku penuh dengan perbuatan dosa. (Muhammad Iqbal).
Cintai dan sayangilah para fakir miskin, maka Allah akan menyayangimu. (Nabi MUHAMMAD SAW).
Hendaklah kamu menjauhi keramaian orang banyak atau berúzlah,. Katakan demikian, karena orang banyak bisa
menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong kamu untuk berbuat dosa. (Sayyid Bakri al-Maliki).
Yang disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat Allah. (Basyar bin al-Harits).
Tidak ada suatu kebahagiaan bagi ornag-orang muslim setelah mereka memeluk Islam, seperti kebahagiaan mereka ketika itu. (Anas r.a.).
Telah kurangkum pendapat 70 orang shiddiqin. Mereka sebagaian besar berpendapat bahwa banyak minum bisa menyebabkan banyak tidur. (Ibrahim bin Khawwas).
Aku tidak pernah melihat orang yang berakal, melainkan kutemukan dia takut kepada mati dan merasa susah dengannya. (Hasan).
Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah. (Imam Syafií).
Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaanpun baginya di sis Allah. (Adh-Dhahhak).
Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan zuhud atau tidak cinta kepada dunia. (Nabi MUHAMMAD SAW).
Orang yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas kecintaan dan bumi menjadi sempit baginya. Ya, dia mengenal Allah dengan penuh ma’rifat kepada-Nya, tenggelam di samudra rindu kepada-Nya dan merasa asyik bermunajat kepada-Nya. (Asy-Syubali).
Aku suka mendoákan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan nama-nama mereka kusebut satu persatu dalam panjatan doáku itu. (Abu Darba).
Setiap manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang dibenci. Tapi bagimu, jika ada maka berkumpullah kamu dengan orang-orang yang bertaqwa. (Imam Syafií).
Orang orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka mereka senantiasa memberi sesuatu untuk minta berkah. Bahkan mereka selalu menyenandungkan doá seperti ini: wahai Allah!”Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan jangan sekalai-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya untukku. (Sebagaian Ulama).
Jika aku mandapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan rahmat yang sangat besar dari-Nya. Tetapi, jika sebaliknya, maka aku tidak akan mampu berbuat apapun. (Abu Nawas).
Pangkal dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah. (Abu Sulaiman Addarani).
Orang yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun al-Mishry).
Siapa yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah akan menghiasi badannya sebagai pembela agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman hidup.
Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa-apa yang dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang selain itu. (Aktssam bin Shaifi).
Orang yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah dengan rasa senang. (Ali bin Husein).
Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).
Ada dua hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu: Berbuat syirik dan membuat rugi umat Islam. Begitu pula, terdapat dua perkara yang tidak tertandingi kebaikannya, ialah : Beriman kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat Islam. (Kanjeng Nabi).
Pedagang yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun rugi. Malah ia rugi. Ya, seseorang harus menyalakan api supaya memperoleh cahaya. (Jalaludin Rumi).
Aku membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah : Bahwasannya sebagian hal yang dipercepat siksaannya dan tak dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati , kebaikan ditutupi, keluarga diputuskan dan meninds manusia. (Kholid ar-Robaí).
Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri. (Ibrahim bin Adham).
Ciri-ciri ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan bersikeras untuk tidak berfatwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits, ijma’dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya, jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak tahu. (Imam al-Ghazali).
Hati-hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat didalamnya. Berapa banyak senda gurau anatara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian.
Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan labanya adalah surga. (Aku Sulaiman ad-Darani).
Kehidupan seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu wilayah untuk terbit di wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan hidup serta tak pernah terbenam selamanya. (Muhammad Iqbal).
Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar. Untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga. (Syeikh Abdul QadirJailani).
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular. Kebajikan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak buaya. kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah akhlak anjing. Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak manusia. (Nasirin).
Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung usaha maksimal. (Harun Al Rasyid)
Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu akan berkurang jika dibelanjakan tetapi ilmu akan bertambah jika dibelanjakan. (Ali bin Abi Thalib ra)
Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. (Ibnu Mas’ud)
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)
Memohonlah kepada Allah supaya memperbaiki hati dan niatmu, karena tidak ada sesuatu yang paling berat untuk kau obati selain keduanya. Ketika hatimu sedang menghadap (Allah) maka seketika mungkin untuk berpaling, maka ketika menghadap itulah engkau harus merampasnya supaya tidak berpaling. (Uwais al Qarni/ Bahjatul Majalis, Ibnu Abdil Barr)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya. (Malik bin Dinar/Hilyatul Auliyaa’)
Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi. (MI)
Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian. (Muadz bin Jabal ra)
Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. (Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandar)
Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku. (Hasan Al-Basri)
Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih. (Anisya LM)
Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)
Ketahuilah bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang terluang, maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika engkau punya tugas selesaikanlah segera” (Hasan Al-Banna)

Kata Bijak - Kata Cinta. ( Mahabbah - Rabiatul Adawiyah / Sufi )


Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.

 
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.
 
Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”
 
Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.
 
Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
 
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
 
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
 
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.
 
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
 
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.
 
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat -Hamka
 
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.
 
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
 
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
 
Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.
 
Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.
 
Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
 
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.
 
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
 
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
 
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka
 
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.
 
Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
 
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
 
Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
 
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
 
Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Minggu, 13 November 2011

AGAMA DAN KESEHATAN JIWA

A. Problem Psikologis Manusia Modern 

Modernitas merupakan kebudayaan baru yang dibentuk oeh manusia. Namun selain manfaat yang dihasilkan ternyata kebudayaan beru ini junga menghasilkan masalah-masalah psikologis sebangai mana yang diuraikan berikut: 

Pertama, manusia moderen merupakan manusia dalam wujud jasmani namun mesin dalam wujud rohaniahnya. Ini diakaibatkan oleh kecepatan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi serta adnya arus informasi menyebabkan manusia harus berpacu dengan teknologi yang ia ciptakan sendiri sehingga manusia harus menyamakan kecepatan dan ketetapannya bekerja dengan teknologi yang diciptakan. 

Kedua, manusia modrendilanda kehilanga makna dan tujuan hidup sebagai akibat dari perubahan sosial yang cepat, formalitas hubungan antar manusia, perubahan lembaga tradisional menjadi lembaga rasional, heterogenitas masyrakat, perubahan stabilitas sosial menjadi mobilitas sosial, serta instabilitas nilai-nilai yang selama ini mereka anut. 

Ketiga, ketidakpuasan dan ketidakbahagian dalam kehidupan. Hal ini diakibatkan oleh komunitas yang menonjolkan materialisme manuusia modern disibukkan dengan pemenuh tuntutan-tuntutan dan kriteria sosial masyrakat. 

Keempat, manusia modern selalu dilanda kecemasan yang diakibatkan oleh derasan tuntutan sosial yang tinggi, ketiadaan prinsip hidup,dan tuntutan untuk selalu beradaptasi dengan perubahan. Mereka selalu dihantui oleh kecemasan akan kegagalan pencapaian target-target sosial dan tuntutan sosial. 

Kelima, manusia modern selalu merasa kesepian, bahkan di tengah-tengah keluarganya sendiri. Hal ini diakibatkkan oleh hubungan antara manusia yang hanya bersifat formalitas, jauh dari kehangatann dan kering dengan cinta kasih yang tulus, ditambah lagi dengan perwujudan cinta kasih dalam bentuk materi. 

Keenam, kejenuhan juga dialami oleh masyrakat modern, jenuh terhadap kepura-puraan, kepalsuan, target-target, tuntutan-tuntutan, kesepian dan kejenuhan terhadap pencarian jati diri dan makna hidup.Sebagai manusia modern melandaskan hidupnya pada sesuatu yang tidak pernah punya kepastian, akibatnya ia masuk dan tidak mampu keluar dari perangkap modernitas. 



A. Kriteria Jiwa Yang Sehat 

Berikut adalah pendapat beberapa ahli Psikologi tentang kriteria-kriteria manusia yang memiliki jiwa yang sehat. 

Tokoh psikonalisa Sigmund Freud menggaris bawahi bahwa orang-orang yang berjiwa sehat harus memiliki harus memiliki: 

1). Kekuatan engo menghadapi dorongan dari ide atau kadang-kadang junga keiginan yang berlebihan super engo 

2). Kemampuan untuk bekerja secara froduktif 

3). Kemampuan untuk mencintai dan dicintai 

Dalam merujuk kipribadian yang sehat, setidak-tidaknya junga menggunakan tiga kriteria untuk mengukurnya. 

Pertama,seseorang telah mengalami individuasi. Maksudnya, untuk menjadi pribadi yang sehat seseorang harus mengembangkan semua sturuktur jiwanya secara seimbang. 

Kedua, ia mengalami proses perkembagan jiwa yang terus menerus. Bahkan ketika seorang telah menginjak usia tua menurut Jung-ia tidak boleh beriorentasi mundur kemasa lalu, melainkan ia tetap berorientasi kemasa depan. 

Ketiga, Ia memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan dua hal yang berbeda dan bahkan dua hal yang nampaknya bertentagan. Termasuk dalam hal ini mengintekrasikan empat komponen dasar untuk menjalani kehidupan yaitu: perasaan, intuisi, pikiran dan pengertian. 

Erich Fromm berpendapat bahwa orang yang berjiwa sehat adalah mereka yang telah mencapai kondisi ideal, yakni mereka yang menggunakan semua kapatisasi dan merealisasikan semua potensi yang dimilikinya untuk tujuan pengembangan diri dan bukan bertujuan untuk pencapaian materi. 

Carl Rogers menggunakan istilah self-actualizing person bangi orang yang memiliki kipribadian sehat yang memiliki lima krakteristik berikut: 

1. Memiliki perasaan merdeka, yakni merdeka dalam beraktipitas dan berkreatifitas serta terlepas dari keraguan dan kehkawatiran akan respon orang lain terhadap dirinya. 

2. Kesedian untuk mengalami berbagai hal dalam hidup walaupun terkadang berupa pengalaman yang tidak menyenangkan. 

3. Memiliki kecendrungan dan kemampuan untuk menikmati kehidupan sepenuhnya pada setiap saat. 

4. Percaya kepada intuisinya, ini bukan berarti bahwa seseorang harus mengesampingkan pikiran dan pendapat orang lain. 

5. Memiliki kreatifitas yang tinggi, dan hidup secara konstruktif dan memilikinadaptasi yang tinggi terhadap sengala perubahan di dalam lingkungannya. 

B. Agama dan Pisikotrapi 

hubungan agama degan psikotrapi, pertanyaan mendasar yang perlu diajuka adalah: apakah ada perbedaan waktu kesembuhan antara orang yang agamis dan yang tidak agamis? Apakah sikap keagamaan seseorang yang baik memberikan keuntungan dalam terapi daripada orang yang memiliki sikap keagamaan yang tidak baik? Secara umum memang belum ada kajian yang mendalm dalam hal ini yang dilakukan sementara ini adalah hany spekulasi dalam penggunaan dukungan empris dalam bagian tertentu. Bagi orang yang beragama, saat menderita sakit sering mendekatkan diri kepada tuhan, terlebih lagi bila ia mengalami kegoncangan jiwa. Salah satu cara untuk menkonsep tualisasikan bagaimana agama diorganisasiakan dan dipungsikan termasuk pungsi trapi adalah dengan memandang agama sekema kognisi. Hal ini memberikan keuntungan kepada psikolongi agama itu sendiri dan juga bagi penelitian penyembuhan kejjiwaan.Sejalan dengan perkembagan kajian piskologi dan antropoligi, para ahli psikologi barat memberikan perespektip baru dalam penyembuhan penyakit jiwa yang disebabkan karena problem emosi. Secara perlahan dan pasti ahli psikologi barat tersebut mengakui bahwa tradisi timur memiliki teknik psikotrapi yang kaya dapat diandalkan kesehatan dalam penyembuhan penyakit jiwa. 

D. KESEHATAN JIWA MENURUT PSIKOLOGI ISLAM 

Dalam hkazanah sufi, terdapat kesatuan antara Allah dengan manusia, dan bila manusia memisahkan diri dari Allah dia akan mengalami gangguan kejiwaaan. Dalam penderitaan hidup didunia, manusia memilik kecenderungan untuk melupakan instik alamaiahnya ini bdengan mengambil jalan melupakan Allah dan menuju kebahagian- kebahagian material. Namun usaha-usaha untuk Allah bukanlah menguragi penderitaan hidupnya, melainkan semakin menambah penderitaan itu.Sigmund freut yang menyatakan bahwa penyimpangan prilaku-prilaku seperti kecemasan, kesedihan depresi, narsistik dan mementingkan diri sendiri, sebagian besar diakibatkan oleh kekuragan kasih saying pada masa anak-anak dengan lain penyimpagan psikologis diakibatkan oleh keterpisahan hubungan antar orang tua dengan anak. Para supi meyakini bahwa api cinta yang membara terhadap tuhan dalam diri setiap orang dalam keadaan tertidur, api ini dapat dinyalakn melalui kebagkitan psiklogis. Saat cinta itu mulai tumbuh dan berkembang, maka secara berlaha-lahan insting kehewanan akan melebur dalam cinta ilahiyah dan menjadi energi integrative bagi hubugan yang erat antara manusia dengan Allah. 

1. Terapi Psikologis menurut Konsep Tasaufauf 

Dalam tasauf umumnya penyembuhan penyakit psikologis dilakukan dengan; 

1) Meditas, yang dilkukan setiap hari sekali dan biasanya sebelum fajar,namun akan lebih berhasil guna bila meditasi tersebut dilakukan dua atau tiga kali dalam sehari setelah selesai salat. 

2) Kehadiran rutin dalam pertemuan para sufi. 

3) Dialok rutin dengan guru sufi. Waktu yang digunakan untuk dialok sangat bervariasi,tergantung kondisi kesehatan jiwa pasien. 

4) Meditasi kelompok, yang biasanya dilakukan minimal dua kali seminggu dengan durasi waktu 30 sampai 90 menit setiap meditasi. 

Berbeda dengan meditasi lainnya, dalam tasauf meditasi dilakukan dengan membiarkan pikiran dan fantasi mengalir dari pada menahannya atau membuangnya atau dikendalikan olehnya.Meditator di dorong untuk mengalami keyakinan dan diharmonisasikan dengan waktu sekarang dari pada melihat waktu lampau atau masa mendatang. 

Meditasi dilakukan dengan berzikir seiring dengan alur nafas masuk dan keluar tanpa menekan pikiran, perasaan, fantasi, ide dan sensasi.Meditator dibiarkan perasaan dan kemudian dengan seksama mengarahkannya pada objek meditasi, yakni Allah. Pada tahap fana suatu tahap yang membebaskan mmeditator dari zikir itu sendiri,persepsi, perasaan,dan pikiran.Dari berbagai penelitian terhadap meditasi yang dipantau dengan menggunakan electroencephalogram (EEG),ditemukan bahwa saat bermeditasi terjadi kenaikan aktipitas (hyperarousal) gelombag beta sekitar 12-30 cyces per detik. 



2. Trapi akhlak menurut konsep Al-Ghazaly 

Dalam trapi penyakit kepribadian dan sosial (akhlak), Al- Gozaly sangat mengedepankan trapi akhlak. 

1. Kemurahan Allah dan kesempurnaan pitrah. Dalam bentuk ini manusia secara bawaan telah diberi kesempurnaan akal dan akhlak yang baik serta kemampuan menahlukkan sahwat dan emosi tanpa melalui proses pendidkan. 

2. Melalui olah jiwa dengan mendekatkan diri kepada Allah dengan mendidik diri untuk berprilaku sesuai dengan tuntutan akhlak yang baik secara konsisten dan bersungguh-sungguh dan menanamamkan keyakinan bahwa kesombongan seperti ini merupakan ujian besar dan melatih hatinya untuk selalu bersikap rendah hati kepada semua orang 

3. Keturunan, kecantikan dan kekayaan. Orang-orang yang merasa memiliki kelebihan dalam tinga hal ini sering akan memandang rendah orang lain dan timbulah sipat sombong dan enggan bergaul dengan orang yang tidak dalam kelas sosial yang sama 

4. Kekutan dan kekuasaan. Orang yang kuat dan berkuasa terkadang bersipat sombong kepada orang yang lemah. 

3. TRAPI JIWA MENURUT Ar-RAZY 

Dalam penyakit jiwa ar-razi menitik beratkan pada metode behapioral-inpormatip, yakni mentrpik klien dengan menyediakan inpormasi yang dapat membantu mereka memahami membebaskan diri dari belenggu yang mendasari penyakitnya dan membentuk prilaku yang dapat diterima secara rasional dan sosial. 

1. Mengendalikan akal terhadap penjajahan hawa napsu 

2. Mencegah hawa napsu dari hal-hal yang tidak dibenarkan agama islam. Hal ini harus dilakukan bertahap dengan latihan yang berkesinambungan. 

Selanjutnya Ar-Razy membahas tentang trapi terhadap barbagai penyakit jiwa antara lain: 

KASMARAN. Cinta asmara tidak dapat dipisahkan dari penderitaan dan kenikmatan. Kenikmatan dan kebahagian tedak akan muncul tanpa didahului tanpa kesesalan terhadap kesulitan dalam meraihnya. Disini lah letak atau kekeliuran atau kebutaan orang-orang yang kasmaran, yakni hanya membayangkan dan mengejar kenikmatan tanpa mengiraukan penderitaannya. Pada hal dalam cinta asmara yang terjadi adalah sebaliknya, yakni selalu diterpa penderitaan dan bencana yang menyertainya secara berkalanjutan sedangkan kenikmatan atau kebahagiannya hanya akan muncul sesaat. Penderitaan itu berupa rasa rindu yang selalu menerpa, kehawatir, cemburu ketidak teraturan dalam makan dan tidur sehingga mengakibatkan kesehatan teraganggu, kebencian, kemarahan, dan bahkan dalam bebrapa kasus banyak orang yang karenanya. 

Dengki (Hasad) yakni penyakit jiwa bentuk ketidak senagan atas kebaikan dan kebahagian yang dialami orang lain. Dengki merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat mebimbulkan penyakit psikosomotis. Siptom psikis yang hbiasanya menyertai dengki adalah: kesibukan pikiran negatip terhadap objek. 

Bangga pada diri sendiri (ujub). Kebanggaan akan diri sendiri muncul jika seseorang merasa bahwa apa yang dimilikinya sebagai suatu kelebihan dan kebesaran daripada yang dimiliki orang lain. Tetapi untuk ini mengenal aib (kekurangan/kelemahan) diri sendiri baik melalui intripeksi maupun orang lain. 

Kesediahan, Kesediahan ini terjadi karena kehilangan orang yang dicintai dan hal ini akan mempengaruhi kondisi dan jiwa raga. Oleh sebab itu ar-razy menyarankan seseorang harus menghindarkan atau menolak akan datangnya kesedihan dengan mengantisipasinya dan mengobatinya 

E. KECERDASAN SIPRITUAL 

Berpuluh tahun intlektual kuesen tiente(iq) digunakan dalaahui iq bukanlam kemampuan seorang bahkan dikenal pektor seseorang. Sampai kemudian dipertangahan tahun 1990 saat danil goleman memperkenalkan emosional kuesen barulah diketahui iq bukanlah pakror keberhasilan seseorang pengetahuan manusia tentang kecerdasan kemudian dilengkapi dengan adnya kecerdasan spiritual dalam diri manusia. 

Menurut Donah Johar iq adalah kecerdasan untuk menghadapi ndan memcahkan mekna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menetapkan prilaku hidup kita dalam konteks makna yang lebih luasdan kaya, kecerdasan menilai bahwa tindakan atau jalan hidup sesorang lebih bermakna dibandingkan orang yang lain. Temauk didalamnya kemampuan untuk bertindak secara mwnyeluruh,replek si belan, mawasbiri, perhatian,krapitas, kemampuan untuk mengemukakanpertanyaan mengapa ia berada di suatu tempt, kerinduan dan kapasitas untuk mencari makna, pisi dan nilai-nilai. 

Paol Edrwad dalam bukunya dehetbuk of spiritual intelejensi menyatakan bahwa kecerdasan spiritual merupakn kejeniuasan yang bawaaan dari lahir tidak dapat diciptakan dan tidak pula dapat dimusnahkan.Kemudian paul etwat menyatakan bahwa peran spiritual dapat dirasakan saat seseorang merasakan aman dan tenteram, damai, oenuh cinta kasihh, saat itu ia akan bertingakah laku berbeda dari pada saat merasakan kebalikan daripada hal diatas. Maslahnya adlah, sessorang tidak dapat menemukan kecerdasan spritua mmelalui pemikiran, keputusan dan analisis dari proses pikiranpisik, ia hanya dapat diselami dengan kesadaran, perasaan, ketelitian dan dengan menggunakan kesadaran spiritual.Kecedasan spiritual dimiliki oleh setiep orang sebab ia merupakan kemampuan internalbawaan otak dan jiwa manusia, yang sumber terdalamnya adlah potensi ketuhanan itu sendri. 

Donah johar mengajukan bagi pembentukan diri dari enam bagian serta cara peningkatan kecerdasan spiritual begi setiap keribadian sebagaimana dijelaskan berikut ini. 

1. Kpribadian konpensional yang ditunjukkan dengan sikap hati-hati, mengikuti metodis, epesien dan pormat, depensip, tidak peleksibel, pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, tertur tekun, praktis, terlalu sopan dan tidak imajinatif 

2. Kprbadia sosial dengan sikap menyukai orang dan mudah bergaul, ramah, dermawan, penolong, baik hati, sangat persuasip, sabar dan suka bekerja sama, idealis, bertanggung jawab, bijak sana dan hangat. 

3. Kpribadian inpestigatif berikap senag menyelidiki, rasional, arketipe itelktual, analitis, konpleks, ingn tahu, teliti dan kritis serta senang menyendiri. 

4. Kpribadian arisi memiliki sipat: tidak rapi, emosional impulsip, tidak praktis, mandiri, intropektip, peka dan terbuka perubahan pribadi.

KEMULIAAN SEBAGAI KHALIFAH

Berfirman Allah SWT di dalam surat Fathir ayat 39 yang artinya : 

Dia yang mengangkatmu jadi khalifah ( penguasa ) di bumi ini. Maka siapa yang mengingkari karunia AllAh ini, akibatnya akan menimpa dirinya sendiri. 

Firman tersebut jelas menyatakan bahwa AllAh SWT menciptakan manusia adalah untuk menjadi khalifah ( penguasa ),yang berkewajiban memelihara, mengatur dan mendayagunakan agar menjadi tempat hidup yang menyenangkan. Kemapuan memelihara, mengatur dan mendayagunakannya seperti itu, menunjukkan rasa bersukur atas karunia AllAh SWT, yang akibatnya pasti memberikan rasa puas, senang dan bahagia. Sebaliknya jika sebagai penguasa di muka bumi ternyata tidak mampu memelihara, mengatur dan mendayagunakannya, maka akibat buruknya akan dirasakan sendiri oleh manusia. Ketidakmampuan itu menunjukkan bahwa manusia mengingkari karunia AllAh SWT. 



Dari uraian-uraian siingkat di atas berarti kemampuan mensyukuri karunia ALLAH SWT akan memberikan kemuliaan dan sebaliknya akan menghancurkan kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. 

Maksud ALLAH SWT menciptakan manusia sebagai khalifah tersebut di atas, secara jelas di firmankan –nya di dalam surat AL-Baqarah ayat 30 yang artinya : 

Ingatlah, ketika tuhanmu berfirman kepada malaikat: “ sesungguhnya aku akan menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi .” para malaikat bertanya: “ mengapa engkau hendak menempatkan di permuaan bumi manusia yang akan membuat bencana dan menumpahan darah, sedang kami senantiasa bertasbih memuji dan mensucikanmu ? “ AllAH berfirman : “ sesungguhnya aku mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahai.” 

Firman Allah SWT tersebut menegaskan bahwa pengngkatan manusia menjadi khalifah ( penguasa ) adalah kehendak AllAH SWT, yang tidak dapat dibantah sekalipun oleh malaikat. Allah SWT dengan pengetahuan-yan yang maha sempurna mengetahui dengan tepat segala sesuatu yang akan terjadi setelah penciptaan tersebut , meskipun para malaikat menduga bahwa manusia hanya akan membuat bencana dan menumpahkan darah dalam kedudukannya sebagai khalifah, yang lebih mulia dari mahluk-mahluk lainnya di muka bumi. 

Dari kedua firman tersebut di atas berarti kedudukan sebagai khalifah merupakan bagian dari kodrat penciptaan anusia, yang di maksudkan Allah SWT untuk menguji siapa di antara manusia itu yang mampu bersuur dan siapa pula yang ingkar. Ujian itu tidak di bebankan Allah SWT pada mahluk ciptaan lainnya, sebagaimana malaikat yang terus-menerus memuji dan mensucikan Allah SWT . dengan kata lain Allah SWT member hak asasi bagi manusia untuk menjadi khalifah ( penguasa ) , yang bila mana ditunaikannya secara baik akan memberikan keberuntungan, dan akan merugi jika diingkarinya. Shubungan dengan itu berfirman Allah SWT di dalam surat AL,an’am ayat 165 yang artinya : 

Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa bumi , dia meninggikan sebagian kamu dari sebagian yang lain beberapa tingkat. Karena dia hendak menguji tentang apa yang diberikan nya kepadamu. Sesungguhnya tuhanmu cepat member siksaan. Namun dia juga maha pengampun dan maha penyayang. 

Khalifah yang bertanggung jawab akan mampu mewujudkan ketentraman, kedamaian, ketertiban dan kesejahtraan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedang pemimpin yang tidak bertanggung jawab sebagai khalifah, sebaliknya hanya menciptakan ke onaran, kerusuhan, kegelisahan dan ketakutan dalam menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan di muka bumi. 

Kemuliaan hidup sebagai khalifah akan terwujud secara maksimal bilamana di tunjang oleh dua factor. Factor pertama adalah kualitas manusia, baik dalam bidang kepemimpinan maupun yag berkenaan dengan keterampilan dan keahlian dalam berbagai bidang kehidupan yang ditekuninya. Factor pertama ini sangat di tentukan oleh pendayagunaan hak asasi emperoleh pendidikan dan hak asasi kebebasan berpikir dan mengemukakan pendapat, termasuk juga di bidang politik dan berserikat ( berorganisasi ). Sedang factor yang kedua adalah factor kepribadian mandiri yang dikendalikan iman. Dengan kepribadian mandiri banyak manusia yangberpendidikan cukup dan sekedarnya, yang kemudian dituntun iman . dengan kepribadian mandiri banyak manusia yang berpendidikan cukup dan bahkan sekedarnya, yang kemudian di tuntun iman berhasil melakukan jalan pendakian menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat dalam menunaikan tugas kekhalifahannya. sebaliknya tidak sedikit yang berpendidikan tinggi, yang karena tidak berkepribadian mandiri berakibat gagal menunaikan tugas khekalifahannya. Sedang golongan yang terakhir berpendidikan tinggi, kepribadian mandiri , namun tidak beriman yang seolah-olah sukses mampu menunaikan tugas kekhalifahan, sehingga segala sesuatu yang dikerjakannya untuk memakmurkan bumi menjadi sia-sia di sisi dan di hadapan Allah SWT di dalam surat Al-balad ayat 17 -19 yang artinya : 

Lalu orang yang menempuh jalan pendakian itu hendaklah ia beriman, dan saling berpesan untuk bersabar, dan saling berpesan untuk berkasih sayang. 

Mereka itu adalah golongan kanan 

Adapun orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat kami, mereka adalah golongan kiri. 



Bertolak dari firman Allah SWT dengan tolak ukur berupa keimanan pada Allah SWT, selain golongn kanan dan golongan kiri,maka terdapat golongan lain. Golongan itu adalah orang-orang terdahulu ( perbakala ), sebelum Rasululloh SAW yang beriman bersama rasul yang di turunkan untuk kaumnya dan yang sama sekali tidak mendapat petunjuk dari Allah SWT. 

Kemudian sebagai khalifah akan tidak ternilai harganya apabila seorang beriman sampai pada ke ikhlasan dan kerelaan untuk mengorbankan jiwa raganya demi kepentingan agama Allah SWT dan kesatuan umat yang memeluknya. Sehubungan dengan itu Rasulullah SAW pernah besabda : 

Barang siapa yang datang padamu sedangkan urusanmu terkumpul pada seseorang ( pemimpin ) yang orng itu menghendaki untuk memecah belah tongkat persatuan, atau memecahkan golonganmu ( golongan/ kaum muslimin ) maka bunuhlah orang itu. 



Manusia yang telah menibulkan kerusakan di muka bumi, yang akibatnya dirasakannya sendiri pula, telah menunjukkan ketidakmampuannya mewujudkan kemulian hidup sebagai khalifah. Beberapa akibat tersebut tidak saja bersipat masalah dirasakan oleh suatu kaum atau masyarakat, tetapi juga bersifat indifidual, namun menyebar keseluruh plosok bumi. Penyakit jantung, aru-paru, darah tinggi, penyakit klamin, bahkan penyakit aids dan lain-lain telah menghantui kehidupan masyarakat yang katagorikan maju dan modern, karena ada di antaranya yang belum di temukan obat dan cara penyembuhannya. Ersamaan dengan itu gangguan mentalpun semakin meningkat sebagai wujud ketidaktenangan rohaniah dalam menghadapi kehidupan. Kelompok orng-orang tertentu menjadi langganan gangguan mental yang disebut stress, konflik dan prustasi. Besamaan dengan itu terjadi kepincangan dan jurng pemisah yang semakin dalam antara orang-orang atau kaum yang hidup mewah, dengan orang-orang atua kaum yang dilanda kemiskinan, bahkan kelaparan yang sangt menyedihkan. 

Gejala-gejala seperti itu bagi manusia sebagai khalifah di muka bumi yang beriman , di yakini sebagai bukti kemaha uasaan Allah SWT, yang bermaksud untuk memperlihatkan sebagai dari pembalasan dosa manusia. Sedangkan sebagian lagi yang jauh lebih buruk dan menyakkitkan , akan di jadikan balasan terhadap dosa-dosa manusia tersebut di akhirat kelak. Sehubungan dengan itu berfirman Allah SWt di dalam surat Muhammad ayat 22 yang mempringatkan manusia dalam menjalankan hak asasinya sebagai khalifah. 

Apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan tali kasih sayang ? 

Pertanyaan di dalam Firman Allah SWT menunjukkan bahwa manusia Sebagai khalifah diberi kebebasan untuk menjadi mulia /beruntung atau merugi dalam menjalankan kehidupannya. Di antara manusia itu ada yang berperilaku untuk menipu Allah SWT, tanpa menyadari bahwa yang sebenarnya tertipu adalah dirinya sendiri. Manusia itu berpura-pura menunaikan tugas ke khalifahannya untuk memakmurkan bumi, namun sebenarnya hati dan pikirannya berisi keangkaramurkaan yang disembunyikannya dari manusia yang lain. Demikian lah yang dipirmankan Allah SWT di dalam surat Al-Baqarah Ayat 204 dan 205 yang mengatakan bahwa yang kira-kira artinya : 

Diantara manusia itu ada golongan yang ucapannya menarik perhatianmu mengenai kehidupan di dunia ini dan dipersaksikannya dengan nama Allah atas kebenaran isi hatinya, padahal dia adalah musuh utama. 

Dan apabila dia telah pergi meninggalkan pendengarannya , membuat kerusakan di muka bumi, di rusakkannya sawah lading dan ternak. Dan Allah tidak menyukai kebinasaannya. 



Orang-orang seperti itu apabila enduduki posisi sebagai pemimpin suatu kaum dan organisasi, akan melakukan berbagai cara untuk membodohi orang-orang yang di pimpinnya. Cara itu antara lain dengan bermulut manis atau membuat janji-janji namun ternyata slalu tidak satupun di penuhinya . dalam kepemimpinan yang di rebutnya dengan cara seperti di sebutkan di atas, tidak akan pernah di tepati dan sebaliknya dengan kekuasaannya justru menjadi perusak atau arsitek kebinasaan. Di depan umat islam pemimpin seperti itu bersandiwara se olh-olah memiliki toleransi yang tinggi sebaliknya setelah berkumpul sesame pengikut setan dirancangkan nya dan di aturnya taktik dan strategi untuk menghancurkan umat islam. Pemimpin seperti itu dalam usaha nya merong-rong umat islam tidak akan tampil di depan, namun menjadi sutradara di blakang golongannya. Di dunia ini tidak sedikit pemimpin seperti itu, sebagai mana di firmankan Allah SWT di dalam surat An-Naml ayat 48. 

Ajaran islam melarang mengikuti pemimpin yang tidak mampu mewujutkan kemulian diri nya sebagai khalifa ,karena merupakan musuh Allah SWT.umat islam di perintah kan untuk melakukan atau mengikuti pemimpin yang melakukan perbaikan dan pembangunan,atau yang tidak membuat kerusakan terhadap sesame manusia dan alam sekitar nya,sebagai orang-orang yang beriman.sehubungan dengan itu berfirman Allah SWT di dalam surat Asy-Syu’ara ayat 150 sampai dengan 152 sebagai berikut yang artinya: 

Karna itu bertaqwalah kepada Allah dan ikuti lah aku(Muhammad).dan jangan lah kamu turut perintah orang-orang yang melewati batas. 

Orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan dan pembangunan. 



Dari uraian-uraian di atas jelas bahwa manusia memiliki hak asasi untuk mewujutkan kemulian dari sebagai khalifa,melalui berbagai bidang kehidupan,seperti politik , kemasyarakatan, agama, pendidikan, pemerintahan, perdagangan dan lain-lain.di samping itu harus diwujutkan nya juga dalam memimpain diri nya sendiri dan keluarga nya. Untuk itu yang terbaik di lakukan nya adalah dengan menteladani Rasululah SAW. Usaha itu tidak lah mudah, karena hambatan, tantangan, rintangan, bahkan godaan selalu menghadang dari depan, mendorong dari belakang dan menuntun dari samping. Diantara nya ada yang brwujut manusia yang terdiri dari orang-orang kafir yang di sesat kan setan, sebagai golongan yang tidak menyukai pemimpin- pemimpin yang beriman membawa umat islam pada kejayaan. Umat islam yang beriman tidak hanya akan melihat kehidupan sebagai kancah perjuangan pribadi dalam mencari dan mengejar keselamatan, kebahagian dan kesejahtraan hidup di dunia dan akhirat. Orang-orang yang beriman sebagi khalifah juga memandang kehidupan ini sebagai kancah perjuangan untuk mewujutkan kejayaan umat islam. Perjuangan itu harus di lakukan secara gigih dan berani dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan membela setiap umat nya yang membela agama nya. Berfirman Allah SWT di dalam surat Al-Balad ayat 4 yang manyatakan bahwa: 

Sesunguh nya manusia itu kami tempat kan dalam kancah perjuangan hidup. 

Dengan demikian berarti umat islam abad modern sekarang ini tidak hanya boleh menunggu, sebalik nya harus berjuang sebagai memimpain dunia.umat islam tidak hanya boleh senang menjadi penonton,tetpi harus aktif sebagai pemain dalam usaha memakmurkan bumi dan mecegah upaya-upaya membuat kerusakan dan keonaran yang tidak bertanggung jawab.umat islam tidak boleh puas hanya menjadi pihak di atur,tetapi harus bisa menjadi pengatur,dengan selalu berpedoman pada petunjuk dan tuntunan Allah SWT. Agama islam akan hanya jaya, jika setiap umat nya menyadari bahwa kejayaan itu harur di perjuangkan. 

Kamis, 10 November 2011

Cara Install Windows XP dengan Flashdisk

Untuk temen-teman yang punya netbook, notebook tanpa memiliki CD Room Cara Install Windows XP dengan Flashdisk adalah cara yang paling efektif untuk melakukan Installasi Windows menggunakan Flashdisk. Tanpa CDROOM pun Laptop Notebook anda bisa di Install windows tanpa mengalamai kendala. Cara Install Windows dengan Flashdisk sangat mudah di Lakukan, ngga harus ahli komputer dan ngga harus jago Installasi software semua bisa melakukannya dengan Mudah.


Untuk Cara Install Windows XP dengan Flashdisk atau Cara Install Windows dengan Flashdisk memerlukan beberapa software yang kudu disediakan dinataranya 3 Siung bawang merah, 5 Sedok makan Ketumbar... ahahahha ngga ding, kayak mau masak ajah nich, biar ngga tegang ajah tutorialnya. Untuk MElakukan Installasi Windows pada Notebook / Netbook yang tidak memiliki CDROM kita terlebih dahulu membuat Installer Windows pada Flashdisk. Alat dan software yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1 Buah Flashdisk ( Kapasitas Minimum 1 GB / 2GB untuk windows XP dan 4GB atau lebih untuk Windows 7 / Windows Vista)
Komputer (PC) / Laptop yang memiliki CD ROOM / DVD ROOM
CD Installer Windows XP, Windows Windows 7 / Vista
Software Pembuat Installer Windows ke Flashdisk (bisa download disini)
USB_Prep8
PEtoUSB
* Setelah ke 2nya di Download Extract dan jadikan dalam 1 Folder atau masukan PeToUSB.exe jadi 1 folder dengan USB_Prep8. Jadi kek gini kalo di satuin dlm 1 folder :


Ok, kita mulai saja Pembuatan Master Windows Installer Pada Flashdisk :
Pertama tama kita siapkan doloe pernak pernik yang tadi kita udah kumpulkan, Masukkan Windows XP Installer ke CDROOM komputer master, Pasang USB di Komputer master. Selanjutnya Jalankan usb_prep8.bat untuk memulai membuat Windows Installer di Flashdisk. Akan muncul pertama kali jendela PEtoUSB yang akan memformat USB yang tadi kita telah pasang.


Lakukan Performatan dengan PEtoUSB dengan mencentang pada bagian Enable Disk Format, Quick Format, dan Enable LBA (FAT 16X) lalu klik START !. Setelah selesai Tutup PEtoUSB tapi jangan tutup Jendela Command Promt, karena itu akan melanjutkan proses untuk Install Windows XP dengan Flashdisk.


Setelah tertutup PEtoUSB akan muncul Jendela Command Prompt " Tekan Sembarang tombol Untuk Memulai Pembuatan ". Akan tampil menu yang intinya meminta setting alamat Drive Master Windows Installer (Pilihan Nomor 1) dan Alamat Drive USB (Pilihan Nomor 3) anda . Pilih ketik angka 1 dan enter, akan keluar jendela untuk memilih keberadaan master Windows installer anda (arahkan pada CDROOM atau Folder yang ada System Windows anda)


Selanjutnya Ketik angka 3 dan enter untuk mengarahkan Alamat USB anda. Semisal USB di H maka ketik H atau sesuai dengan Alamat Drive Flashdisk anda.


Selanjutnya Pilih atau Ketik angka 4 untuk Memulai Pembuatan Windows Installer di Flashdisk. Pertama-tama akan melakukan Format Flashdisk doloe tekan "Y" untuk memulainya.


Setelah selesai, Tekan Sembarang tombol "Press any Key to Continue..." untuk melanjutkan. Proses pengcopyan data akan segera dilakukan, kita tinggal tunggu ajah, sampe ada informasi "Copy TempDrive Files to USB-Drive in about 15 minutes = Yes OR STOP = End Program = No"


Pilih "Yes" Untuk Melanjutkan. Selanjutnya apabila ada option untuk "Yes" dan "No" pilih ajah Yes hingga akhir Pengopian.


Proses Selesai, maka Flashdisk sudah bisa digunakan untuk Install windows pada Notebook / Laptop / Netbook Tanpa CDROOM, Cara Install Windows XP dengan Flashdisk sudah bisa dilakukan sekarang. Oke kita mulai saja Install Windows XP dengan Flashdisknya. Pastikan Laptop/Notebook/Netbook starting awal menggunakan Flashdisk, bisa diatur pada menu botting pada setup awal. bisa menggunakan F2 atau tombol Del (Tapi Kalo Laptop sekarang biasanya automatis akan mencari drive yang memiliki Operating sistem yang ada). Jika benar maka akan keluar tampilan semacam ini di layar monitor :

Pilih menu nomor Satu "TXT Mode Setup Windows XP, ...." Enter untuk memulai Installasi.

Installasi sama seperti install Windows Biasa yang bisa anda bisa baca di Install Windows XP SP3 Lengkap untuk Pemula. Setelah Pengopian Driver selesai maka Komputer akan Restart dan Pilihlah Menu Nomor 2 Untuk melanjutkan Installasi Windows. Kalo anda salah memilih, restart kembali Komputer dan pilih nomer 2.

Cara Install Windows XP dengan Flashdisk atau (Windows to Flashdisk) Sudah selesai dan anda sekarang sudah bisa Install Windows tanpa CDROOM di laptop anda. Semoga Install Windows XP dengan Flashdisk ini bisa bermanfaat untuk anda.

Minggu, 06 November 2011

Memahami Makna Idul Adha

Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.

Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.

Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.

Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.

Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.

Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan ”baju” ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol ”benteng-benteng” agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.

Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia.

Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syari’ah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyari’atkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia. (hlm.220 ) 

Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah demi mentaati perintahNya. Berbeda dengan para teroris dan pelaku bom bunuh diri. Apakah pengorbanan yang mereka lakukan benar-benar memenuhi perintah Tuhan demi kejayaan Islam atau justru sebaliknya?.

Para teroris dan pelaku bom bunuh diri jelas tidak sesuai dengan nilai universal Islam. Islam menjaga hak untuk hidup, sementara mereka—dengan aksi bom bunuh diri— justru mencelakakan dirinya sendiri. Di samping itu, mereka juga membunuh rakyat sipil tak bersalah, banyak korban tak berdosa berjatuhan. Lebih parah lagi, mereka bukan membuat Islam berwibawa di mata dunia, melainkan menjadikan Islam sebagai agama yang menakutkan, agama pedang dan sarang kekerasan. Akibat aksi nekat mereka ini justru menjadikan Islam laksana ”raksasa” kanibal yang haus darah manusia.

Imam Ghazali dalam Ihya ’Ulumuddin pernah menjelaskan tentang tata cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Menurutnya, tindakan dalam bentuk aksi pengrusakan, penghancuran tempat kemaksiatan adalah wewenang negara atau badan yang mendapatkan legalitas negara. Tindakan yang dilakukan Islam garis keras dalam hal ini jelas tidak prosedural. (vol.2 hlm.311) 

Sudah semestinya dalam melakukan amar makruf nahi munkar tidak sampai menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Bukankah tindakan para teroris dan pelaku bom bunuh diri ini justru merugikan terhadap Islam itu sendiri ?. Merusak citra Islam yang semestinya mengajarkan kedamaian dan rahmatan lil ’alamin. Ajaran Islam yang bersifat humanis, memahami pluralitas dan menghargai kemajemukan semakin tak bermakna.

Semoga dengan peristiwa eksekusi mati Amrozi cs, mati pula radikalisme Islam, terkubur pula Islam yang berwajah seram. Pengorbanan Nabi Ismail yang begitu tulus menjalankan perintahNya jelas berbeda dengan pengorbanan para teroris.

Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.

Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.

Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.

Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !

MAKNA IDUL ADHA BAGI KEHIDUPAN

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yg banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah hewan . Sesungguhnya orang-orang yg membenci kamu dialah yg terputus.

Pemberian ni’mat oleh Allah kepada manusia tak terhingga. Anak isteri dan harta kekayaan adl sebagian ni’mat dari Allah. Kesehatan dan kesempatan juga ni’mat yg sangat penting. Manusia juga diberi ni’mat pangkat kedudukan jabatan dan kekuasaan. Segala yg dimiliki manusia adl ni’mat dari Allah baik berupa materi maupun non materi. Namun bersanmaan itu pula semua ni’mat tersebut sekaligus menjadi cobaan atau ujian fitnah atau bala bagi manusia dalam kehidupannya. Allah berfirman Dan ketahuilah bahwasanya harta kekayaanmu dan anak-nakmu adalah fitnah . Dan sesungguhnya Allah mempunyai pahala yg besar.

Meskipun Allah memberikan ni’mat-Nya yg tak terhingga kepada manusia tetapi dalam kenyataan Allah melebihkan apa yang diberikan kepada seseorang daripada yg lain. Sehingga ada yg kaya raya cukup kaya miskin bahkan ada yang menjadi seorang papa gelandangan berteduh di kolong langit. Demikian juga ada yg menjadi penguasa ada yg rakyat jelata. Ada pimpinan/ kepala dan ada bawahan / anak buah. Ini semua juga dalam rangka cobaan bagi siapa yang benar-benar mukmin dan siapa yg hanya mukmin di bibir saja.

Salah satu bukti bahwa seorang mukmin telah lulus cobaan dalam ni’mat harta kekayaan adl ia dgn ikhlas mengunakannya utk ibadah haji. Sehingga bagi orang demikian akan memperoleh haji yg mabrur. Sedang haji mabrur pahalanya hanyalah surga sebagaimana sabda Nabi SAW "Orang yg dapat mencapai haji yg mabrur tiada pahala yg pantas baginya selain surga".

Betapa gembira dan bahagianya orang kaya yg dapat mencapai haji mabrur demikian. Belum lagi jika ia sempat salat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi maka tiada terkira lagi pahalanya. Namun ini konteksnya adl orang yang kaya. Sedang orang yg tidak mampu / miskin tidak perlu berkecil hati. Bagi kita yg tidak mampu maka konteksnya terkandung dalam hadis Nabi SAW berikut “Hajinya orang yg tidak mampu adalah berpuasa pada hari Arafah .

Itulah maka sangat disayangkan bila di antara kita ada yg menyia-siakan kesempatan dari Allah yakni tidak mau berpuasa pada tanggal 9 Zul Hijjah yg disebut puasa Arafah itu.

Cobaan tentang harta kekayaan juga berkaitan dgn pelaksanaan ibadah udhiyah yakni menyembelih hewan yang terkenal dgn hewan qurban di hari raya. Karena pada hari ini Allah mensyariatkan utk ber-udhiyah {menyembelih hewan} maka hari raya ini disebut dgn hari raya Adha wa biha sumiya yaumal-adha. Demikian juga penjelasan Rasulullah SAW "Hari raya fitrah adalah pada hari manusia berbuka menyudahi puasa Ramadan. Sedangkan hari raya Adha adalah pada hari manusia ber-udhiyah".

Maka salah satu bukti lagi bahwa seseorang lulus dari cobaan harta adl ia dgn ikhlas mau mengunakannya untuk ber-udhiyah baik itu berupa sapi kerbau maupun kambing. Ini tergantung pada kemampuan masing-masing. Seekor kambing boleh digunakan utk satu orang beserta keluarga seisi rumahnya. Sedang sapi / kerbau boleh utk tujuh orang beserta keluarga seisi rumah mereka masing-masing. Daging sembelihan ini termasuk syiar agama yakni utk dimakan menjamu tamu diberikan kepada yg meminta atau yg tidak meminta {orang mampu}. Daging ini juga boleh disimpan utk dimakan hingga hari tasyrik . Allah berfirman "Makanlah sebagiannya dan utk memberi makan orang yg tidak meminta dan orang yg meminta". {QS. Al-Hajj 36}

Sementara itu cobaan besar terhadap sesuatu yg dimiliki manusia pernah dialami Abul Anbiya, Khalilurrahman Ibrahim AS. Beliau telah lulus ujian atau cobaan dari Allah. Hal ini didokumentasikan dalam Al-Qur'an "Dan ketika Ibrahim diberi cabaan oleh Tuhannya dgn beberapa kalimat lalu Ibrahim lulus dalam cobaan itu. Allah berfirman "Sesungguhnya Aku menjadikan kamu hai Ibrahim Imam semua manusia".

Kelulusan Ibrahim tidak hanya dalam melaksanakan perintah Allah tetapi juga dalam kebijaksanaannya menyampaikan perintah itu kepada anaknya yg sangat dicintainya. Beliau tidak langsung mengambilnya tiba-tiba dan tidak pula mencari kelengahan atau dgn taktik menculik teror dan intimidasi. Meskipun Ibrahim memiliki massa yg banyak tetapi beliau tidak menggunakan massa agar anaknya bertekuk lutut di hadapannya. Perintah Allah disampaikannya dgn transparan penuh argumentasi Ilahiah.

Sedangkan Ismail anak yg patuh dan mengerti kedudukan orang tuanya dan posisinya sebagai anak ia tidak membangkang dan tidak bimbang. Ismail memberikan jawaban yg memancarkan keimanan tawaddu? dan tawakkal kepada Allah bukan utk menonjolkan kepahlawanan atau kegagahan mencari popularitas. Ia tidak melakukan unjuk rasa yang konfrontatif tanpa mengindahkan akhlakul karimah atau dgn kekerasan utk memprotes kehendak bapaknya.

Sungguh dua tokoh bapak dan anak ini merupakan uswah hasanah bagi umat manusia. Bahkan syariat Nabi Muhammad SAW merupakan syariat yg dulunya telah diwahyukan Allah kepada Ibrahim . Maka kita menyembelih hewan qurban di hari Idul Adha ini termasuk meneladani sunnah Ibrahim sebagaimana sabda Nabi SAW Sunnatu abikum Ibrahim.

Idul Adha memiliki makna yg penting dalam kehidupan. Makna ini perlu kita renungkan dalam-dalam dan selalu kita kaji ulang agar kita lulus dari berbagai cobaan Allah. Makna Idul Adha tersebutMenyadari kembali bahwa makhluk yg namanya manusia ini adl kecil belaka betapapun berbagai kebesaran disandangnya. Inilah makna kita mengumandangkan takbir Allahu akbar. Menyadari kembali bahwa tiada yg boleh di-Tuhankan selain Allah. Menuhankan selain Allah bukanlah semata-mata menyembah berhala seperti di zaman jahiliah. Di zaman globalisasi ini orang dapat menuhankan tokoh lebih-lebih lagi si Tokoh itu sempat menjadi pucuk pimpinan partainya menjadi presiden/wakil presiden atau ketua lembaga perwakilan rakyat. Orang sekarang juga cenderung menuhankan politik dan ekonomi. Politik adalah segala-galanya dan ekonomi adl tujuan hidupnya yg sejati. Bahkan HAM menjadi acuan utama segala gerak kehidupan sementara HAT diabaikan. Inilah makna kita kumandangkan kalimah tauhid La ilaha illallah !Menyadari kembali bahwa pada hakikatnya yg memiliki puja dan puji itu hanyalah Allah. Maka alangkah celakanya orang yg gila puja dan puji sehingga kepalanya cepat membesar dadanya melebar dan hidungnya bengah bila dipuji orang lain. Namun segera naik pitam wajah merah dan jantung berdetak melambung bila ada orang yang mencela mengkritik dan mengoreksinya. Inilah makna kita kumandangkan tahmid Wa lillahil-hamd. Menyadari kembali bahwa manusia ini ibarat sedang melancong atau bepergian yg suatu saat rindu utk pulang ke tempat tinggal asal yakni tempat yg mula-mula dibangun rumah ibadah bagi manusia Ka'bah Baitullah. Inilah salah satu makna bagi yg istita?ah tidak menunda-nunda lagi berhaji ke Baitullah. Di sini pula manusia disadarkan kembali bahwa pada hakikatnya manusia itu satu keluarga dalam ikatan satu keimanan. Siaopa pun dia dari bangsa apapun adl saudara bila ia mukmin atau muslim. Tetapi bila seseorang itu kafir adl bukan saudara kita meskipun dia lahir dari rahim ibu yg sama. Maka orang yg pulang dari haji hendaknya menjadi uswah hasanah bagi warga sekitarnya tidak membesar-besarkan perbedaan yg dimiliki sesama muslim terutama dalam hal yg disebut furu'iyah.Menyadari kembali bahwa segala ni’mat yg diberikan Allah pada hakikatnaya adl sebagai cobaan atau ujian. Apabila ni’mat itu diminta kembali oleh yg memberi maka manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Hari ini jadi konglomerat esok bisa jadi melarat dgn hutang bertumpuk jadi karat. Sekarang berkuasa lusa bisa jadi hina tersia-sia oleh massa. Kemaren jadi kepala kantor dgn mobil Timor entah kapan mungkin bisa jadi bahan humor krn naik sepeda bocor. Sedang ni’mat yg berupa harta hendaknya kita ikhlas utk berinfaq di jalan Allah seperti utk ber-udhiyah .Percayalah dalam hal harta apabila kita ikhlas di jalan Allah niscaya Allah akan membalasnya dgn berlipat ganda. Tetapi jika kita justru kikir pelit tamak bahkan rakus tunggulah kekurangan kemiskinan dan kegelisahan hati selalu menghimpitnya.

Akhirnya semoga Idul Adha dgn berbagai ibadah yg kita laksanakan sekarang ini dapat membangunkan kembali tidur kita . Kemudian kita berikhtiar lagi sekuat tenaga utk memperbanyak amal saleh sebagai pelebur amal-amal buruk selama ini. Amin !